Description
Al-Qur’an adalah kitab wahyu terakhir dari langit, dan ia mengandung kekayaan spiritual untuk umat manusia yang membimbing mereka ke jalan kebahagiaan dan kesuksesan. Meskipun ada wasiat dari Rasulullah saw. dan para imam yang suci, serta perintah mereka yang menekankan pentingnya membaca al-Qur’an, memahami, menyadari makna, dan mengamalkannya demi mewujudkan masyarakat Qur’ani, namun kewajiban penting ini telah memudar di sepanjang sejarah. Akibatnya, kekuasaan pemerintahan tirani telah mendominasi umat Islam, dan mereka telah menyimpang dari jalan kebahagiaan selama berabad-abad.
Dengan kemenangan Revolusi Islam Iran di bawah kepemimpinan Imam Khomeini—yang terealisasi dengan berlandaskan pada al-Qur’an dan Islam, serta menghidupkan kembali ajaran-ajaran agama dan al-Qur’an—telah memicu kebangkitan dalam studi, pembacaan, pemahaman, dan pengamalan al-Qur’an dalam masyarakat Islam Iran. Di seantero Iran, majelis-majelis tentang bacaan dan tafsir al-Qur’an serta kompetisi hafalan al-Qur’an dan refleksi atas ajaran-ajarannya telah digelar dengan semarak.
Ayatullah Ali Khamenei, sejak sebelum kemenangan Revolusi Islam dan selama perjuangan melawan rezim tirani, telah menjadi salah satu pendiri dan pengajar tafsir al-Qur’an. Ia terus menjadi pendukung dan penasihat utama dalam mempromosikan dan mengembangkan majelis pembacaan dan tafsir al-Qur’an setelah kemenangan Revolusi Islam Iran dan juga setelah menjabat sebagai pemimpin Republik Islam Iran.
Dari sejak sebelum dan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, banyak pertemuan dan kajian tafsir Ayatullah Khamenei yang bisa kita akses. Semua itu mengandung topik dan poin kunci yang edukatif dalam menguraikan ajaran-ajaran mulia al-Qur’an.
Melalui buku ini, pembaca dapat mengenal gaya dan metode Ayatullah Khamenei yang khusus dalam menafsirkan dan menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an, serta menyadari perhatiannya terhadap aspek-aspek penjelasan dalam buku ini yang berkaitan dengan pendirian dan realisasi pemerintahan Islam, serta studi sosial-politik. Gaya dan metode ini juga jelas terlihat dalam berbagai pidato yang ia sampaikan sebelum dan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran.
Sesuai dengan tingkat pemahaman para pendengar— yang terkadang merupakan santri hauzah ilmiah pelajar (pesantren) atau mahasiswa—Ayatullah Khamenei dalam ceramah-ceramah tafsir ini menggunakan contoh dan analogi yang mudah dipahami dan relevan dengan masyarakat saat ini.
Beberapa karakteristik gaya ini juga dapat dilihat dalam buku Tinjauan atas Prinsip, Metode, dan Kaidah Tafsir Ayatullah Agung Khamenei dalam Tafsir Surah Al-Taubah, yang telah diterbitkan sebelumnya (dalam Bahasa Persia).
Rangkaian ceramah ini disampaikan oleh Ayatullah ketika ia menjabat sebagai Presiden Republik Islam Iran, di markas Pasukan Pengawal Revolusi dan Staf Kepresidenan. Ceramah ini terdiri dari tujuh sesi, mulai dari 1 Ordibehesht 1361 HS (21 April 1982 M) hingga 11 Tir 1361 HS (2 Juli 1982 M), dan ia membahas semua dua puluh dua ayat dari surah tersebut.
Reviews
There are no reviews yet.